Saat gue mengikuti program outbound yang diadakan Seamolec
ITB, gue diajarkan bagaimana cara berwira usaha. Disana kami ditantang untuk
menjual bolpoint dengan harga yang setinggi – tingginya. Pertama gue pikir itu
mustahil tetapi setelah gue jalanin bener kata pepatah kalo tidak ada hal yang
tidak mungkin dilakukan oleh manusia kecuali mengecat langit dan menguras
lautan yang tidak mungkin dilakukan. Ceritanya gini, kita satu kelompok diberi
bolpoint 1 pack untuk dijual dengan keuntungan yang sebanyak – banyaknya, tim
yang mendapat penghasilan terbanyak akan mendapat bintang yang paling banyak
juga. Kemudian kelompok gue (Kelompok Kuda) berembuk buat bagi tugas, akhirnya
kelompok kita dibagi menjadi 5 kelompok yang tiap kelompok 3 orang. Kemudian kita
semua berpencar untuk menjual bolpoin, ada yang jualan di jalan, dan ada juga
yang jualan di area Universitas Terbuka (UT). Akhirnya kelompok gue menetapkan
buat berjualan bolpoint di area UT saja. Bolpoin pertama laku 20 ribu, bolpoin
kedua laku 10 ribu, bolpoin ketiga laku 30 ribu, bolpoin keempat laku 20 ribu,
bolpoin kelima laku 40 ribu, bolpoin keenam laku 50 ribu. Jadi penghasilan
total kita 170 ribu dengan menjual 6 bolpin. Baru pertama kali ini gue menjual
bolpoin dengan harga yang fantastis pula padahal harga di toko, 1 bolpin
berharga 2 ribu rupiah. Kemudian pada hari Jumat, kita ditantang menjual buku “Seamolec
Blender Ganesha”, buku yang digunakan untuk mempelajari membuat animasi 3D
dengan software open source “Blender”. Dengan kesepakatan pertama, kelompok tetap
seperti kelompok saat berjualan bolpoin, kita berjualan buku tetap di area UT.
Alhamdulillah buku yang kita jual laku 2 buku dengan harga per bukunya 100 ribu
yang harga normal buku di toko buku adalah 75 ribu.
Mulai dari situ gue percaya kalo kita berusaha dengan keras,
hal yang tidak mungkin menjadi mungkin dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar